Kamis, 26 Juni 2008

PRODUK-PRODUK PASAR MODAL

Saham
Saham adalah bukti kepemilikan atau tanda penyertaan seseorang/badan atas sesuatu perusahaan tertentu. Jadi pemilik suatu saham mempunyai hak dalam kepemilikan perusahaan tersebut sebesar persentase kepemilikan sahamnya. Secara umum saham dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu ;
1. Saham biasa merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan, biasanya disertai bukti kepemilikan berupa selembar kertas saham. Bursa kita sudah memperkenalkan apa yang dinamakan scriptless trading (perdagangan tanpa markat). Jadi, pemilik saham tidak lagi menerima lembaran kepemilikan saham, tetapi namanya akan tercantumsecara elektronik pada Bursa Efek Jakarta, dan mereka mempunyai hak yang sama dangan pemilik saham yang memegang lembaran saham. Pemilik saham ini akan mendapatkan keuntungan jika harga sahamnya naik, dan mendapatkan kerugian jika harga sahamnya turun. Tetapi keuntungan atau pun kerugian tersebut tidak terjadi jika saham yang dipegannya belum dijual. Karena setiap hari harga saham akan berubah-ubah tergantung dari kondisi pasar dan juga kinerja perusahaan. Pemilik saham biasa juga mempunyai hak dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), dan mempunyai suara dalam menentukan jalannya perusahaan.
2. Saham preferen yaitu saham yang mempunyai likuiditas lebih tinggi dari saham biasa. Sebagai contoh, pemegang saham preferen mempunyai hak untuk mendapatkan deviden yang tetap setiap tahunnya, tidak seperti saham biasa. Pada saham preferen jika perusahaan merugi/tidak bisa membagikan deviden pada tahun berjalan karena suatu hal, maka deviden tadi akan diakumulasikan pada periode berikutnya. Jika perusahaan jatuh bangkrut, maka sisa aset perusahaan akan dibagikan terlebih dahulu kepada pemilik saham preferen, baru setelah itu ke pemilik saham biasa. Tetapi pemilik saham preferen tidak mempunyai hak dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Istilah-istilah mengenai saham biasa
Emiten

Emiten adalah perusahaan yang mengeluarkan/menerbitkan saham atau biasanya juga disebut pihak yang melakukan penawaran umum, yang selanjutnya saham tersebut akan diperjualbelikan melalui bursa efek (pasar sekunder)
Pasar Primer
Pasar Primer adalah pasar tempat pertama kali emiten melakukan penawaran umum sahamnya/surat berharga kepada masyarakat, biasanya dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). Dalam IPO emiten akan memperkenalkan perusahaannya dan menawarkan sahamnya untuk pertama kali kepada masyarakat denga informasi yang benar dan informasi ini dapat dilihat dalam propektus yang diterbitkan oleh emiten.
Pasar Sekunder
Pasar Sekunder adalah pasar yang memperdagangkan saham/surat berharga setelah pasar primer/ IPO. Jadi, setelah perusahaan/emiten menjual sahamnya pertama kali (IPO), maka untuk selanjutnya saham tersebut akan diperdagangkan di pasar sekunder. Perdagangan saham/surat berharga pada pasar sekunder diatur oleh bursa sebagai lembaga perdagangan pasar modal.
Harga Pasar
Harga Pasar adalah harga yang terjadi dalam pasar sekunder, artinya harga pasar merupakan harga yang terjadi antara seseorang investor yang menjual sahamnya kepada investor yang lainnya pada pasar sekunder di bursa. Harga yang terjadi merupakan mekanisme antara permintaan dan penawaran.
Deviden
Deviden adalah keuntungan yang diberikan oleh emiten kepada pemegang sahamnya. Emiten wajib menerbitkan laporan keuangan, biasanya setiap tiga bulan sekali. Pembagian deviden ini biasanya diputuskan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Keputusan pembagian deviden tergantung dari kondisi perusahaan pada saat tersebut.
Capital Gain
Capital Gain : jika anda membeli suatu saham pada pasar primer maupun sekunder, misalnya anda membeli saham X dengan harga Rp.500,-/lembar. Sekiranya keesokan harinya harganya naik menjadi Rp.600,-/lembar, dan saham tersebut anda jual dengan harga Rp.600,-/lembar, maka anda mendapatkan selisih beli dan jual alias mendapat untung, sebesar Rp.100,-.
Capital Loss
Capital Loss merupakan kebalikan dari capital gain, anda mendapatkan kerugian.
Deviden tunai
Deviden tunai : emiten pada tahun berjalan mendapatkan keuntungan, dan keuntungan tersebut ingin dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk tunai. Misalnya, emiten ingin membayar deviden sebesar Rp.200,-/lembar saham, maka pemegang saham berhak mendapatkan Rp.200,-/lembar dalam bentuk tunai, yang disebut deviden tunai.
Stock Deviden
Stock Deviden : banyak juga emiten dengan alasan tertentu tidak membagikan deviden dalam bentuk tunai, tetapi dalam bentuk saham. Misalnya saat emiten membagikan deviden, setiap pemegang satu lembar saham mendapatkan 1 saham baru. Jadi, dalam hal ini devidennya dalam bentuk saham (stock deviden)
Istilah-istilah mengenai saham preferen :
Harga nominal ........ bersambung!!!!!

Senin, 23 Juni 2008

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasannya meliputi neraca, laporan rugi laba, perubahan posisi keuangan.. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (SAK, 1999: 2).
Laporan keuangan akan digunakan oleh user sebagai alat bantu dalam membuat keputusan ekonomi. Banyak keputusan ekonomi diambil dengan mempelajari laporan keuangan. Keputusan membeli dan menjual surat berharga pada situasi yang normal akan didasarkan pada berbagai informasi yang berasal dari laporan keuangan. Selain itu, meskipun pada mulanya laporan keuangan hanya berfungsi sebagai pengujian bagi pekerjaan bagian pembukuan, sekarang fungsi laporan keuangan telah meluas yaitu sebagai dasar dalam menetapkan dan menilai posisi finansial hasil usaha perusahaan yang bersangkutan.
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang diharapkan mampu memberi bantuan kepada pengguna (user) untuk membuat ekonomi yang bersifat finansial, karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Selanjutnya pemakai (user) yang menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen yang dapat membuat keputusan ekonomi, seperti keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 1999 : 3) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi

Pemakai Laporan Keuangan
Pemakai laporang keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan pemberi pinjaman, pemasok dan usaha kreditur lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka meggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Kebutuhan ini meliputi (SAK, 1999 : 2) :
1.Investor
Penanaman modal beresiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang merek lakukan . Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
2.Karyawan
Karyawan dan kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
3.Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4.Pemasok dan usaha kreditur lainnya
Pemasok dan usaha kreditur lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5.Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang pada perusahaan.
6.Pemerintah
Pemerintah dan lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan pendapatan lainnya.
7.Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara misalnya, perusahaan dapat memberiakn kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktifitasnya.

Analisi Laporan Keuangan

Akuntansi dilaksanaskan baik dalam perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun dalam organisasi-organisasi yang tidak mencari laba. Salah satu penyebabnya adalah karena hal ini diharuskan oleh undang-undang. Namun demikina alas an utam mengapa akuntansi dilaksanakan dalam berbagai organisasi karena semakin rumitnya variable-variabel yang dihadapi para manajer walau didalam perusahaan kecil sekalipun. Keadaan ini mangakibatkan para manajer semakin tergantung pada proses akuntansi dimana transaksi-transaksi perusahaan diubah menjadi data statistik dan diringkas serta dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan demikian akuntansi merupakan suatu system informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan modern dewasa ini.

Dalam masyarakat terdapat pula orang-orang atau pihak-pihak diluar pengelola perusahan yang juga membutuhkan informasi keuangan untuk menilai prestasi kerja manajemen dan menilai penyertaannya dalam perusahaan. Calon investor memerukan informasi keuangan untuk membandingkan berbagai kemungkinan penanaman modal. Kreditur (pemberi pinjaman) harus mepertimbangkan kemampuan keuangan permohon kredit.

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang disebut siklus akuntansi. Laporan keuangan menunjukan posisi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode. Selain itu laporan keuangan menunjukan posisi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukan kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan sumber daya yang dimilik oleh perusahaan.

Analisis laporan keuangan seringkali juga memasukan aktivitas untuk membuat berbagai macam transformasi atas laporan keuangan. Jika analis hanya menganalisa item atau akun yang ada dalam laporan keuangan, maka analis kesulitan untuk menilai seberapa baik perusahaan beroperasi. Teknik analisi yang digunakan adalah analisis rasio dan analisis persentase yang memungkinkan untuk mengidentifikasikan, mengkaji dan merangkum hubungan-hubungan yang signifikan dari data keuangan perusahaan. Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analis keuangan dan pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis terhadap kesehatan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Dalam analisis rasio, ada dua jenis perbandingan yang digunakan yaitu perbandingan internal dan perbandingan eksternal. Perbandingan internal yanitu membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dann rasio yang akan datang dari perusahaan yang sama. Jika rasio ini diurutkan dalam jangka waktu beberapa tahun atau periode, pemakai dapat melihat kecendrungan rasio keuangan, apakah mengalami penurunan atau peningkatan, yang menunjukan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Sedangkan perbandingan eksternal adalah membandingkan rasio keuangan perusahaan dangan rasio perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada titik yang sama. Perbandingan ini merupakan pemahaman yang mendalam tentang kondisi dan kinerja perusahaan relatif dan membantu mengidentifikasi penyimpangan dari rata-rata atau standar industri.

Jenis-jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah :

  1. Rasio Neraca

  1. Likuiditas

  2. Solvabilitas

  1. Rasio Laba Rugi (Profitabilitas)

  2. Rasio Neraca Aktivitas


Komponen masing-masing jenis rasio adalah :

  1. Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mambayar kewajiban jangka pendek.

Rasio likuiditas meliputi

  1. Rasio lancar (current ratio) yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas jangka pendek ini penting karen masalah arus kas jangka pendek bisa mengakibatkan perusahaan bangkrut,. Kasus yang paling nayata adalah pada sektor perbankan, di mana kalau nasabah secara besar-besaran mengambil dana dalam jangka pendek (rush), bank tersebut akan mengalami kesulitan likuiditas yang pada akhirnya mengakibatkan kebangkrutan.

Rumus :

Aktiva lancar

CR = ----------------------

Kewajiban lancar

Semakin tinggi rasio lancar seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Tetapi rasio lancar yang terlalu tinggi juga menunjukan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas. Kelebihan dalam aktiva lancar seharusnya digunakan untuk membayar hutang jangka panjang, mambayar deviden, atau untuk investasi yang bisa menghasilkan tingkat pengembalian lebih.


  1. Quick test ratio (QTR), yaitu kemampuan aktiva lancar minus persediaan untu membayar kewajiban lancar. Rasio ini memberikan indikator yang lebih baik dalam melihat likuiditas perusahaan dibandingkan dengan rasio lancar, karena penghilangan unsur persediaan dan pembayaran di muka serta aktiva yang kurang lancar dari penghitungan rasio. Penghilangan persediaan karena persediaan memerlukan jangka waktu yang agak lama untuk dikonversikan menjadi kas, pembayaran dimuka kadang-kadang juga tidak bisa dikonversikan menjadi kas' Rumus :

Kas + Investasi jk pendek + piutang dagang bersih

QTR = ----------------------------------------------------

Kewajiban lancar

  1. Net Working Capital (NWC), atau modal kerja bersih. Rasio modal kerja bersih digunakan untuk mengetahui rasio modal bersih terhadap kewajiban lancar. Rumus :

Aktiva lancar – Kewajiban lancar

NWC = -------------------------------------

Kewajiban lancar

  1. Defensive Interval Ratio, rasio ini digunakan untuk mengetahui keberlangsungan dari perusahaan dalam melakukan operasi tanpa adanya arus kas dari pihak eksternal. Rasio ini mengukur jangka waktu perusahaan bisa melanjutkan operasinya hanya dengan aktiva lancar yang dimilikinya.Dengan melihat rasio defensive akan terlihat dalam jangka waktu berapa hari perusahaan mampu bertahan untuk membiayai operasinya dengan aktiva lancar yang dimiliki, tanpa arus kas dari pihak eksternal.

Rumus :

Defensive Asset

DIR = ---------------------------------------

Rata-rata pengeluaran operasi harian


Kas + Investasi jk pendek + piutang dagang bersih

DIR = -------------------------------------------------------------

(HPP + Biaya adm & penj + Biaya lain-lain – By. Depr)/365

Rule of trumb (pedoman) dalam menganalisa adalah currentr ratio antara 100% s.d 200%. Diatas 200% berarti banyak aktiva nganggur.


  1. Solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio pengungkit (leverage) yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio solvabilitas meliputi :

  1. Debt Asset Ratio (DAR), rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukan persentase aktiva perusahaan yang didukung dengan hutang. Rasio ini juga menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi penggurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada kreditor. Nilai rasio yang tinggi menunjukan peningkatan dari rasio pada kreditor berupa ketidakmamupan perusahaan dalam membayar semua kewajibannya. Dari pihak pemegang saham, rasio yang tinggi akan mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi yang pada akhirnya akan mengurangi pembayaran deviden. Untuk menilai rasio ini faktor lain yang perlu diperhatikan adalah stabilitas laba perusahaan.

Rumus :

Total Kewajiban

DAR = --------------------------

Total Aktiva

  1. Debt to Equity Ratio, rasio ini menunjukan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemeri pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang.

Rumus :

Total Kewajiban

DER = ----------------------

Total Ekuitas


  1. Equity multiplier (EM), rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan ekuitas pemegang saham. Rasio ini juga bisa diartikan sebagai beberapa porsi dari aktiva perusahaan yang dibiayai oleh pemegang saham. Semakin kecil rasio ini, berarti porsi pemegang saham akan semakin besar, sehingga kinerjanya semakin baik, karena porsentase untuk pembayaran bunga semakin kecil.

Rumus :

Total Aktiva

EM = ------------------

Total Ekuitas


  1. Interest Coverage (IC),

EBIT

DAR = ---------------------

Biaya bunga


  1. Profitabilitas

Rasio profitabilitas meliputi :

  1. Gross Profit Margin (GMP)

(Penjualan bersih – HPP)

GPM = -----------------------------

Penjualan bersih

  1. Net Profit Margin (NPM)

Laba bersih

NPM = ---------------------

Penjualan bersih


  1. Return on Asset (ROA)

Laba bersih

ROA = -------------------

Total Aktiva


  1. Return on Equity(ROE)

Laba bersih

ROE = ---------------

Rata-rata Ekuitas

  1. Earning Per Share (EPS)

Laba bersih

EPS = ----------------------------

Jumlah saham yang beredar


  1. Payout Ratio(PR)

Deviden Kas

PR = ------------------------

Laba bersih



  1. Retention Ratio (RR)

Laba ditahan tahun berjalan

RR = -------------------------------

Laba bersih


  1. Productivity Ratio (PR)

Penjualan bersih

PR = -----------------------

Rata-rata aktiva


  1. Aktivitas

Rasio aktivitas terdiri dari :

  1. Receivable Trun Over (RTO)

Penjualan bersih

RTO = ------------------------------

Rata-rata piutang dagang


  1. Rata-rata penerimaan piutang (RPP)

365

RPP = --------------------------

Receivable Turn over


  1. Inventori Trun Over (ITO)

Harga Pokok Penjualan

ITO = ------------------------------------

Rata-rata Persediaan barang


  1. Lama persediaan mengendap (LPM)

365

LPM = -------------------------------

Inventori Trun Over


  1. Total Asset Turn Over (TATO)

Penjualan Bersih

TATO = --------------------------

Rata-rata Total Aktiva


  1. Analisis Investasi

Analisis investasi mengukur kemampuan proyek/investasi jangka panjang dapat mengembalikan kredit/modalnya. Analisis ini tidak bisa dilakukan dengan laporan keuangan satu atau dua tahun melainkan dengan proyeksi jangka panjang, misalnya 5 tahun (atau sepanjang umur proyek). Analisis yang digunakan perlu memperhatikan asumsi-asumsi investasi awal dan pendapatan dimasa mendatang. Ukuran yuang sering dilakukan adalah :

  1. Payback Period pengukuran ini umumnya tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, hanya waktu pengembalian investasi

  2. Net presen Value (NPV) membandingkan tingkat pengembalian dengan memperhatikan nilai waktu dari uang. Sehingga pendapatan tahun-tahun mendatang disesuaikan dulu dengan tingkat bunga tertentu sehingga menjadi nilai sekarang.

  3. Internal Rate of Return (IRR) mengukur pengembalian dengan mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Namun berbeda dengan NPV, IRR mencari tingkat bunga dari present value sehingga aliran kas masuk nilai presen value-nya sema dengan investasinya.